CARAPANDANG - Amerika Serikat menargetkan pengerahan pasukan internasional Gaza paling cepat awal tahun depan sebagai bagian dari upaya stabilisasi pascakonflik. Pasukan tersebut akan membentuk International Stabilisation Force (ISF) yang diberi mandat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dua pejabat Amerika Serikat menyebut ISF tidak akan terlibat langsung dalam pertempuran melawan Hamas, melainkan fokus pada stabilisasi keamanan. Sejumlah negara telah menyatakan minat untuk berkontribusi, sementara Washington tengah menyusun ukuran, komposisi, pelatihan, serta aturan pelibatan pasukan.
Melansir dari CNA, Sabtu (13/12/2025), seorang jenderal bintang dua AS sedang dipertimbangkan untuk memimpin ISF, meski belum ada keputusan final. Pengerahan ISF menjadi bagian penting dari fase kedua rencana perdamaian Gaza Presiden Donald Trump.
Pada fase pertama, gencatan senjata yang dimulai pada 10 Oktober berhasil menghentikan pertempuran besar. Kesepakatan tersebut juga disertai pembebasan sandera oleh Hamas dan pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.
Gedung Putih menyebut banyak perencanaan berlangsung secara tertutup demi memastikan perdamaian yang berkelanjutan. Indonesia menyatakan kesiapan untuk mengerahkan hingga 20.000 personel ke Gaza, terutama untuk tugas kesehatan dan konstruksi.