Mereka menilai belum ada bukti yang cukup kuat yang menunjukkan efektivitas signifikan dari pendekatan tersebut. Hal ini terutama setelah beberapa tahun virus beredar dan vaksin tersedia.
Menanggapi situasi tersebut, FDA menyatakan akan mewajibkan uji klinis baru sebagai syarat persetujuan vaksin penguat tahunan. Uji klinis ini dikhususkan bagi warga Amerika berusia di bawah 65 tahun yang sehat.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin dengan dukungan data ilmiah yang lebih kuat. Namun, rencana ini menimbulkan tantangan praktis.
Menurut Vermund, uji klinis dalam skala besar memerlukan waktu lama dan biaya tinggi. Uji klinis tersebut juga berisiko tidak selesai tepat waktu sebelum musim penyebaran virus Covid-19 dimulai.
Hal tersebut menciptakan dilema antara urgensi kebutuhan vaksin dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pengujian. Vaksinasi tetap akan difokuskan pada kelompok lansia dan individu berisiko tinggi, yang selama ini menjadi penerima utama vaksin Covid-19.
Para analis industri mendukung langkah FDA dan menyebut uji klinis tambahan sebagai langkah yang masuk akal. Uji ini dinilai dapat memperkuat kepercayaan publik dan memberikan kepastian kepada investor di industri vaksin.