Melihat data survei ini kita bisa merasakan bagaimana kehidupan ekonomi keluarga mereka. Apakah mereka cukup menghidupi keluarga dengan pengasilan sebesar itu?. Kalau dijawab dengan logika pasti tidak cukup. Apalagi untuk meningkatkan kualitas mereka, sangat jauh dari harapan.
Maka, kita masih banyak menemukan guru-guru yang harus bekerja banting tulang untuk mencukupi kehidupan keluarga mereka di luar profesinya sebagai guru. Hal ini, bisa berdampak bagi proses pengajaran di sekolah, karena mereka tidak fokus untuk meningkatkan kualitas profesinya sebagai guru.
Menurut hemat penulis, apa yang dirasakan oleh guru-guru di Indonesia secara bertahap direspon oleh pemerintah dengan baik. Dari empat program yang telah diluncurkan oleh presiden, dua diantaranya adalah wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru melalui program bantuan kuliah bagi guru dan program bantuan untuk guru honorer.
Bantuan kuliah guru adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik; melalui program inilah para guru yang belum menyelesaikan pendidikan tinggi akan mendapatkan bantuan agar mereka bisa menamatkan studi hingga ke jenjang D4 atau S1 dengan dukungan dana sebesar Rp 3 juta per semester. Langkah ini diharapkan bisa memperkuat kapasitas profesional guru, terutama di daerah.