CARAPANDANG - Indonesia mendorong ASEAN untuk secara nyata melangkah dan menyelesaikan krisis di Myanmar. Hal itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Retreat KTT ASEAN, Minggu (26/10/2025) malam.
"Krisis di sekitar kita terus menguji tekad kit, di kawasan kita, dan di antara sahabat-sahabata kita. Situasi di Myanmar masih menjadi keprihatinan yang mendalam, kami mencermati perkembangan terkini termasuk rencana penyelenggaraan pemilu Desember 2025," ujar Presiden saat menghadiri Retret.
Presiden lantas mendorong ASEAN memastikan prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi dijunjung tinggi di Myanmar. Ia menyarankan, ASEAN mempertimbangkan pengiriman tim pengamat guna membantu penjaminan akuntabilitas dalam pelaksanaan pemilu nanti.
"Utusan Khusus Ketua ASEAN dapat terus melibatkan semua pemangku kepentingan terkait, dan pada waktu yang tepat. ASEAN dapat mempertimbangkan untuk mengirimkan tim pengamat guna membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses demokrasi," ucapnya.
Presiden juga menyoroti implementasi konsensus lima poin yang terbatas meski telah disepakati lima tahun lalu. Menjelang pemilu di Myanmar, Presiden menekankan pentingnya konsensus lima poin menjadi acuan utama.
"Kita harus terus menyerukan gencatan senjata untuk menciptakan ruang yang diperlukan bagi dialog yang bermakna. Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN dalam melibatkan semua pihak menuju proses yang benar-benar inklusif," katanya.