CARAPANDANG - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD menegaskan bahwa sejarah seharusnya ditulis oleh para ilmuwan, bukan pemerintah.
Maka itu, Mahfud tidak setuju rencana pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan untuk menulis ulang sejarah Indonesia.
"Saya enggak setuju. Sejarah kalau ditulis oleh negara nanti berubah lagi, karena yang ditulis oleh negara sudah banyak," kata Mahfud dikutip dari kanal YouTube miliknya, Kamis, 19 Juni 2025.
Menurut Mahfud jika sejarah ditulis oleh pemerintah ini rawan dimanipulasi sesuai dengan kepentingan kekuasaan. Sehinggga proyek penulisan sejarah oleh pemerintah berpotensi menimbulkan klaim sepihak dan menimbulkan kontroversi.
Mantan Ketua MK ini mencontohkan buku sejarah versi Mohammad Yamin yang sempat dianggap sahih tetapi belakangan mengandung banyak kekeliruan.
“Klaim baru, nanti akan diklaim lagi, itu salah. Dulu bukunya Yamin dipuji-puji, lalu katanya salah. Ini kan ditulis lagi, ditulis lagi,” jelas Mahfud.