Kunjungan itu diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Palestina agar para diplomat dapat menyaksikan langsung eskalasi serangan militer Israel. Kunjungan serupa sebelumnya juga dilakukan ke wilayah Tulkarem di Tepi Barat utara pekan lalu.
Militer Israel mengakui bahwa pasukannya telah melepaskan tembakan peringatan terhadap rombongan diplomat tersebut. Mereka mengeklaim bahwa rombongan itu menyimpang dari jalur yang telah disetujui sebelumnya dan memasuki zona pertempuran aktif.
Militer Israel menyebut bahwa pihaknya tengah meninjau insiden titu dan telah memerintahkan perwira di lapangan untuk segera berkomunikasi dengan perwakilan negara-negara terkait.
Pihak militer juga menyampaikan “penyesalan” atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan menyatakan bahwa Komandan Divisi Yudea dan Samaria (Tepi Barat) akan segera menggelar pertemuan pribadi dengan para diplomat untuk menyampaikan hasil awal dari penyelidikan insiden tersebut.
Sejak meletusnya perang di Gaza pada Oktober 2023, setidaknya 969 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 7.000 lainnya terluka akibat serangan militer Israel dan aksi kekerasan pemukim ilegal di wilayah Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Pada Juli tahun lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina selama puluhan tahun adalah ilegal dan menyerukan evakuasi seluruh permukiman Israel dari Tepi Barat dan Yerusalem Timur.