Apalagi, tantangan kian besar dengan perubahan iklim yang nyata terjadi. Karena itu, ia mendorong pengembangan varietas unggul lokal yang tahan cuaca, bukan ketergantungan pada varietas impor.
“Kita jangan mati di lumbung pangan sendiri. Mari bangkit bersama menuju kebangkitan dan kemandirian petani, untuk mewujudkan kedaulatan pangan,” jelasnya.
Dia juga menyoroti perlunya petani beradaptasi dengan teknologi informasi. Jika dulu mengandalkan pranotomongso, kini petani harus melek Teknologi Informasi atau IT dan memanfaatkan data dari BMKG untuk mendukung produksi yang lebih akurat.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyinggung kiprah kader PDIP yang lahir dari sawah dan kebun, seperti Surono Danu dengan varietas padi dan singkong MSP, serta Mangontang Simanjuntak yang meneliti pupuk berbasis bakteri.
“Mereka ilmuwan sejati yang tumbuh dari rahim pertanian rakyat,”katanya.