Ia pun meyakini Indonesia dan Malaysia saling mendukung terutama dalam menghadapi berbagai persoalan di kawasan. Indonesia, menurut dia, juga konsisten mendukung Malaysia saat negaranya itu pada tahun ini memimpin ASEAN.
“Saat Indonesia memimpin ASEAN, Malaysia memberikan dukungan penuh dan kini, ketika Malaysia memegang giliran kepemimpinan, Indonesia melalui Presiden, Menteri Luar Negeri, dan para menteri lainnya memberikan kerja sama yang luar biasa. Ini memungkinkan kita menyelenggarakan pertemuan ASEAN bersama mitra seperti GCC dan Tiongkok dengan sukses,” kata PM Anwar.
Malaysia pada 26-27 Mei 2025 menjadi tuan rumah KTT Ke-46 ASEAN sekaligus untuk pertama kalinya menyelenggarakan KTT ASEAN bersama negara-negara teluk (GCC) dan China di Kuala Lumpur.
Terkait permintaan PM Anwar terhadap bantuan Indonesia untuk menjembatani konflik di Myanmar, Presiden Prabowo langsung memanggil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra yang pada hari ini juga berada di Istana Merdeka saat rangkaian acara kunjungan PM Anwar.
Presiden kemudian terlihat berbicara dengan Herindra dan kemudian pembicaraan itu menjadi tiga arah antara Presiden Prabowo, PM Anwar, dan Kepala BIN.
Menteri Luar Negeri Sugiono, saat percakapan itu terjadi, berdiri tepat di belakang Presiden Prabowo.
Herindra, selepas menerima instruksi dari Presiden Prabowo dan mendengar pembicaraan PM Anwar, terlihat menyatakan kesiapannya.