CARAPANDANG - Sebuah rumah sakit besar di Gaza, Al-Awda, terpaksa menghentikan beberapa layanan karena kekurangan bahan bakar. Wilayah Palestina ini terus menghadapi krisis kemanusiaan yang parah.
Rumah sakit Al-Awda, yang terletak di distrik Nuseirat, Gaza tengah, merawat sekitar 60 pasien rawat inap. Rumah sakit tersebut melayani hampir 1.000 orang setiap hari yang mencari perawatan medis, dilansir dari Arab News.
Kekurangan bahan bakar membuat sebagian besar layanan sementara dihentikan, sehingga hanya unit gawat darurat, bangsal bersalin, dan pediatri yang tetap beroperasi. Untuk menjaga layanan penting tetap berjalan, rumah sakit menyewa generator kecil.
Dalam kondisi normal, Al-Awda mengonsumsi antara 1.000 hingga 1.200 liter diesel per hari, namun saat ini hanya tersedia 800 liter. Pihak rumah sakit menegaskan bahwa penghentian layanan ini bersifat sementara.
Kekurangan bahan bakar yang berkepanjangan akan mengancam kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan dasar. Mereka mendesak organisasi lokal dan internasional segera campur tangan untuk memastikan pasokan bahan bakar yang stabil.
Meskipun gencatan senjata rapuh telah berlaku sejak 10 Oktober 2025, Jalur Gaza tetap dilanda krisis kemanusiaan yang berat. Kesepakatan gencatan senjata menetapkan masuknya 600 truk bantuan per hari.