CARAPANDANG - Presiden Donald Trump mengumumkan rencana memberlakukan tarif 100 persen terhadap film yang diproduksi di luar Amerika Serikat. Kebijakan ini memicu kegelisahan di kalangan industri film dan televisi global, dilansir dari NPR News, Selasa (6/5/2025).

Dalam unggahannya di Truth Social, Trump menyebut industri film AS sedang "sekarat dengan cepat." Ia menuduh negara-negara seperti Kanada, Inggris, dan Australia merusak Hollywood.

Negara-negara tersebut, menurutnya, menarik produksi film keluar dari AS dengan menawarkan insentif besar. Negara-negara tersebut memberikan insentif pajak, pengembalian dana, dan fasilitas studio yang menarik minat pelaku industri.

Namun, Trump tidak memberikan rincian bagaimana tarif itu akan diterapkan atau siapa yang akan menanggung biayanya. Ia hanya mengatakan akan bertemu dengan pelaku industri film untuk membahas kebijakan ini dan menegaskan tidak berniat merugikan industri tersebut.

Steven Jaworski dari A&E Studios menyatakan bahwa banyak hal masih belum jelas terkait rencana tarif tersebut. Ia menambahkan bahwa industri ini tengah mengalami penurunan besar, terutama di California.

Sementara itu, Motion Picture Association belum memberikan tanggapan atas rencana tersebut. Serikat pekerja SAG-AFTRA, yang mewakili aktor dan pekerja media, menyatakan menyambut baik segala upaya untuk meningkatkan produksi di dalam negeri.