CARAPANDANG - Fenomena Topan Matmo dinilai menguat, sebelum mendarat di Tiongkok pada Minggu (5/10/2025). Hal tersebut, mendorong pemerintah untuk mengevakuasi sekitar 347.000 orang dari provinsi Guangdong dan Hainan.
Melansir laman AP News, Pusat Meteorologi Nasional Tiongkok melaporkan, Topan Matmo memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 151 km/jam. Angin kencang tersebut menghantam wilayah Zhanjiang di Guangdong pada Minggu (5/10/2025) siang.
Otoritas cuaca kemudian mengeluarkan peringatan level merah, yang merupakan tingkat bahaya tertinggi dalam sistem peringatan mereka. Provinsi Hainan termasuk dalam jalur lintasan topan tersebut.
Hainan menutup transportasi umum dan kegiatan bisnis sejak Sabtu (4/10/2025), serta membatalkan seluruh penerbangan sebagai langkah pencegahan. Sebanyak 197.856 warga Hainan dievakuasi secara preventif.
Sementara itu, di Guangdong, sekitar 151.000 orang juga dipindahkan dari wilayah barat daya yang berisiko tinggi. Pemerintah memperingatkan adanya kemungkinan hujan deras di kedua provinsi, dengan curah hujan yang diperkirakan mencapai 100 hingga 249 milimeter.
Warga di wilayah rendah diimbau tetap waspada terhadap ancaman banjir, berbagai tempat penampungan darurat telah disiapkan di kedua provinsi. Di Makau, meskipun tidak berada di jalur langsung topan, kegiatan sekolah dan bimbingan belajar dibatalkan karena cuaca buruk.