Pengamat hukum dan politik Pieter C. Zulkifli menilai isu ijazah presiden ketujuh RI Joko Widodo palsu menjadi komoditas musiman ketika suhu politik meningkat, meski telah berkali-kali dijelaskan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).
Adi mengatakan pesan penting yang ingin disampaikan oleh Surya Paloh, bahwa Partai NasDem itu tahu diri karena merasa tidak ikut berjuang dalam kontentasi Pilpres malah menikmati hasilnya.
Saiful Anam menilai ketidakhadiran Jokowi menunjukkan sikap yang kekanak-kanakan. Apalagi, jika ketidakhadiran itu ditengarai karena menghindari pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri.
Media Askar mengatakan bahwa melambatnya belanja pemerintah di awal tahun 2025 berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia serta memicu tingginya angka PHK.
Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyebutkan, pemerintah perlu membuat kebijakan baru terkait dengan penetapan harga minyak goreng rakyat atau MinyaKita.
“Pertemuan Presiden Prabowo dengan konglomerat bukan hal luar biasa, meskipun ada wacana terkait kasus korupsi di Pertamina, tetap saja itu pertemuan umum,” kata Dedi
Managing Director Commercial Real Estate and Shopping Center Studies (CRSC) Yongky Susilo menyoroti bahwa pertumbuhan penjualan di sektor ritel jadi melemah karena daya beli masyarakat yang menurun.
Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai efisiensi yang dilakukan kementerian/lembaga akan secara langsung menurunkan kontribusi BUMN karya,
Pengamat budaya dan komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan mengatakan bahwa pendidikan etika bermedia sosial pada anak-anak perlu dimulai dari orang terdekat mereka yakni orang tua.