Beranda Internasional China Respon Pernyataan Presiden Marcos Adanya Bahaya di Laut China Selatan

China Respon Pernyataan Presiden Marcos Adanya Bahaya di Laut China Selatan

Kementerian Luar Negeri China merespon pernyataan Presiden Filipina Ferdinand Marcos yang mengungkapkan adanya bahaya di Laut China Selatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Ameriak Serikat di Kuala Lumpur.

0
istimewa

Namun terlepas dari insiden-insiden tersebut, Marcos menyebut Filipina akan tetap teguh, tenang, dan teguh dalam komitmennya untuk sepenuhnya mengimplementasikan DOC dan untuk mengupayakan negosiasi yang produktif menuju COC yang efektif, substantif, dan konsisten dengan hukum internasional, khususnya UNCLOS.

Beijing sebelumnya mengumumkan bahwa Dewan Negara China telah menyetujui pembentukan Cagar Alam Nasional Pulau Huangyan, yang digambarkan sebagai "jaminan penting untuk menjaga keanekaragaman, stabilitas, dan keberlanjutan ekosistem alam" di pulau yang disengketakan tersebut.

Huangyan Dao atau Scarborough Shoal atau Beting Scarborough adalah formasi terumbu karang berbentuk lingkaran yang terbentang sepanjang 230 km dari Filipina dan 1.000 km dari Pulau Hainan China.

Pada 2002, ASEAN dan China sudah menandatangani DOC yang berisi komitmen untuk "meningkatkan kondisi yang menguntungkan bagi solusi damai dan berkelanjutan atas perbedaan dan perselisihan di antara negara-negara terkait."

Namun, bertahun-tahun kemudian, negara-negara yang memiliki klaim tumpang tindih di Laut China Selatan yaitu China, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Indonesia belum mencapai solusi atas sengketa tersebut.

Dalam kasus Filipina, DOC tidak menghentikan Tiongkok untuk merebut kendali atas Beting Ayungin (Second Thomas) pada 2012 setelah ketegangan dengan Angkatan Laut Filipina, dan serangan meriam air serta penabrakan kapal-kapal Filipina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here