Ia mengatakan pada 2022 tingkat imunisasi campak, dalam hal ini vaksin MR1 yang diberikan pada anak usia 9 bulan di tanah air mencapai 102,2 persen. Akan tetapi pada tahun-tahun selanjutnya, tingkat capaian imunisasi itu menurun, yakni menjadi 95,4 persen pada 2023, 92 persen pada 2024, dan 45,1 persen per 24 Agustus 2025.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak takut terhadap keamanan vaksin yang disediakan oleh pemerintah.
Ia mengingatkan pula bahwa pemberian vaksin pada anak melalui imunisasi itu bernilai penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka dari beragam penyakit, terutama campak.
Campak merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang menular dan ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu yang disebabkan oleh virus rubella.
Salah satu pencegahan infeksi penyakit itu, melalui imunisasi.
Per 24 Agustus 2025, ujar dia, Kemenkes mencatat terdapat 46 KLB campak di 42 kabupaten/kota di 14 provinsi. Salah satu kabupaten yang tengah mengalami KLB campak itu, yakni Sumenep.
Ia menyebut hingga 24 Agustus 2025 terdapat total 2.139 kasus suspek atau dugaan campak di kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Madura itu. Dari dua ribuan kasus suspek itu, terdapat 205 kasus positif dengan angka kematian mencapai 17 kematian
Sebelumnya, Prima telah mengimbau seluruh orang tua ataupun pengasuh agar segera membawa anaknya menuju fasilitas kesehatan terdekat, seperti posyandu dan puskesmas untuk memperoleh imunisasi campak.