Beranda Kolom Krisis Gaza Memburuk Seiring Meluasnya Kelaparan dan Mandeknya Perundingan Damai

Krisis Gaza Memburuk Seiring Meluasnya Kelaparan dan Mandeknya Perundingan Damai

Warga Palestina mengambil bantuan kemanusiaan di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, pada 5 Agustus 2025. (Carapandang/Xinhua/Rizek Abdeljawad)

0
Xinhua

   Selama dua tahun, Gaza terus berjuang di ambang kelaparan, namun perkembangan terakhir "secara signifikan memperburuk" situasi, termasuk "blokade yang semakin ketat" oleh Israel, demikian menurut Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (Integrated Food Security Phase Classification/IPC), sebuah sistem standar global untuk menilai tingkat keparahan kerawanan pangan, pada Juli.

   "Skenario terburuk kelaparan" saat ini sedang terjadi di Jalur Gaza, yang berpopulasi 2,3 juta jiwa, kata badan internasional untuk krisis pangan. Mereka memprediksi terjadi "kematian yang meluas" jika tidak ada tindakan segera.

   Anak-anak menanggung beban terberat dari krisis ini, dengan angka malanutrisi yang terus meningkat ke arah yang mengkhawatirkan. Dari 74 kematian terkait malanutrisi pada 2025, 63 di antaranya terjadi pada Juli, termasuk 24 anak di bawah lima tahun (balita), seperti yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Secara keseluruhan, 180 orang, termasuk 93 anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan dan malanutrisi sejak Oktober 2023, kata otoritas kesehatan Gaza pada Senin (4/8).

   "Tetesan bantuan harus berubah menjadi lautan (bantuan)," desak Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. "Makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar harus mengalir tidak berkeputusan dan tanpa hambatan."

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here