OCHA menyatakan bahwa otoritas Israel mengizinkan rata-rata sekitar 150.000 liter bahan bakar per hari. Jumlah ini masih jauh di bawah batas minimum yang diperlukan untuk menjaga kelancaran operasi penyelamatan nyawa. Badan Pertahanan Sipil Palestina melaporkan bahwa lebih dari setengah ambulansnya telah berhenti beroperasi di seluruh Gaza, akibat kekurangan bahan bakar dan suku cadang.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB pada pekan lalu memperingatkan bahwa hanya 1,5 persen lahan pertanian di Gaza yang masih dapat diakses dan tidak rusak, menandakan hampir runtuhnya seluruh sistem pangan setempat.
Ramesh Rajasingham, Direktur Divisi Koordinasi OCHA, dalam sebuah sesi khusus Dewan Keamanan PBB pada Minggu menggambarkan kondisi kemanusiaan di Gaza sebagai "melampaui kata mengerikan".
Dia juga mengutarakan kekhawatiran yang mendalam terkait konflik yang berkepanjangan dan laporan tentang kejahatan perang serta korban jiwa lainnya yang kemungkinan akan bertambah setelah keputusan Israel untuk memperluas operasi militer di Gaza, menyebutnya sebagai "eskalasi yang serius dalam konflik yang telah menimbulkan penderitaan yang tak terbayangkan."
Rajasingham mengatakan bahwa semua jalur kehidupan yang masih tersisa di Gaza kini berada di ambang kehancuran akibat serangan yang terus berlangsung, pengungsian paksa, dan tingkat bantuan penyelamatan nyawa yang tidak memadai.