Panitia lomba telah menerima lebih dari 1.700 naskah dari berbagai daerah sejak pendaftaran dibuka pada 21 Juli 2025 dan ditutup pada 5 Agustus 2025.
“Alhamdulillah antusiasnya luar biasa. Karena artikel yang masuk itu lebih dari 1.700. Setelah kami verifikasi, hampir 1.400 artikel akhirnya kami teruskan ke tahap penilaian,” ucap Ilma.
Untuk menjaga integritas lomba, setiap artikel akan menjalani sejumlah pengujian untuk memastikan karya yang dikirim adalah asli buatan peserta dan bukan merupakan karya plagiat atau dibuat oleh kecerdasan artifisial (AI).
Dari hasil penilaian, terpilih 27 karya dengan skor tertinggi. Enam karya ditetapkan sebagai juara 1, juara 2, dan juara 3 kemudian juara harapan 1, juara harapan 2, serta juara harapan 3.
Sementara 21 peserta lainnya mendapat hadiah hiburan sebagai bentuk apresiasi.
Pertahankan Tradisi Menulis
Ilma menegaskan pentingnya tradisi menulis di kalangan perempuan sebagai catatan pemikiran lintas generasi.
Ilma juga berharap kegiatan Lomba Menulis Artikel ini menjadi tradisi tahunan di DWP Komdigi.
“Hal ini akan menjadi jejak sejarah pemikiran perempuan Indonesia yang bermanfaat bagi masa depan,” pungkasnya.
Proses penjurian melibatkan dua juri profesional yang menilai berdasarkan beberapa aspek substansi dan teknik penulisan.
Kedua juri profesional tersebut adalah Anna Farida Kurniasari dan Pratami Diah Herlani.