China senantiasa mengambil pendekatan yang konsisten dan konstruktif dalam hubungan ekonominya dengan AS, dengan tujuan mengembalikan hubungan bilateral ke jalur yang stabil dan sehat melalui dialog dan konsultasi. Secara positif, AS telah menunjukkan kesediaan untuk terlibat dalam proses tersebut.
Namun, kerusakan yang telah terjadi tidak bisa diabaikan begitu saja. Dalam sebulan terakhir, tarif unilateral yang diberlakukan oleh AS telah menimbulkan dampak yang signifikan, tidak hanya pada perekonomian China dan AS, tetapi juga pada perekonomian global. Secara domestik, bisnis dan konsumen AS harus membayar lebih, sementara tekanan inflasi AS terus meningkat.
Dampaknya terhadap global bahkan lebih mengkhawatirkan. Tarif-tarif ini telah mengganggu stabilitas rantai pasokan dan industri global serta merusak sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan. Lembaga-lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia telah berulang kali memperingatkan bahwa proteksionisme merupakan ancaman besar bagi pemulihan ekonomi global. Dalam konteks ini, putaran perundingan terbaru China-AS memberikan sinyal stabilitas dan kepastian yang sangat dibutuhkan.