“Verifikasi ini memastikan bahwa program yang dilaporkan benar-benar berjalan. Di Amping Parak, kita melihat bagaimana mangrove ditanam kembali, abrasi dikendalikan, dan kawasan pesisir justru menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya visi jangka panjang dalam pengelolaan pesisir. “Kawasan pesisir harus memberi manfaat tidak hanya hari ini, tetapi juga bagi generasi mendatang. Ekosistem ini harus dijaga agar tetap produktif dan tidak hanya tinggal sejarah,” jelasnya.
Brigjen Maulana menambahkan bahwa setiap provinsi mengusulkan kandidat berbeda untuk menerima Satyalancana Wira Karya, dan Gubernur Mahyeldi merupakan usulan utama dari Sumatera Barat. Namun, ia menegaskan bahwa tim verifikasi tidak menentukan hasil akhir.
“Kami hanya mengumpulkan data dan mencocokkan laporan. Penetapan akhir berada di tangan tim pusat,” katanya.
Rencananya, pengumuman penerima Satyalancana Wira Karya akan disampaikan pada 13 Desember 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Nusantara, menyesuaikan agenda Presiden dan kementerian terkait. (adpsb/rmd)