Israel harus menghormati gencatan senjata dengan Lebanon dan menarik pasukan Israel dari posisi wilayah yang dikuasainya di Lebanon, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Selasa (16/9).
Warga Palestina memeriksa kerusakan pada beberapa rumah di wilayah Al-Nasr, Gaza City, setelah serangan udara Israel, pada 12 September 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Hamas mengatakan kepala otoritas Israel sekaligus sosok penjahat perang, Benjamin Netanyahu, sedang berupaya mendorong perang dan menempatkan kawasan ke ambang kehancuran untuk menggambar ulang peta Timur Tengah demi mengejar fantasi mitos terkait “Israel Raya.”
Israel telah memerintahkan penduduk untuk meninggalkan Gaza sebagai bagian dari serangan yang bertujuan untuk mengambil alih kota terbesar di Palestina, yang disebut sebagai benteng terakhir Hamas.
Unjuk rasa besar digelar di London pada Selasa (9/9) untuk menentang kunjungan Pemimpin Israel, Isaac Herzog, ke Inggris dan menuntut agar ia ditangkap segera setelah tiba.
Karena penyerangan itu juga, al-Hayya kehilangan kontak dengan tiga pengawal pribadinya, menurut keterangan al-Hindi dalam wawancara dengan Al Jazeera.
Trump juga mengatakan serangan yang dilakukan Israel itu sepihak. Ini berbeda dengan laporan media Israel Channel 12 yang menyebut serangan tersebut mendapat persetujuan Trump.
Foto yang diabadikan menggunakan drone pada 13 Agustus 2025 ini menunjukkan sejumlah tenda darurat di antara rumah-rumah yang hancur di Desa al-Hawash di Provinsi Hama, Suriah tengah. (Xinhua/Str)
Israel mengakui telah merencanakan dan melaksanakan operasi untuk menyingkirkan pimpinan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Qatar, pada Selasa (9/9) dan menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya atas aksi itu.