Beredar informasi, nampan atau ompreng atau biasa juga disebut besek kecil berbahan seng yang digunakan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belakangan meresahkan warga lantaran benda tersebut diduga diimpor dari China dan berbahan minyak babi.
Prabowo menuturkan, sejumlah negara memang membutuhkan waktu panjang untuk mewujudkan program serupa. Namun, ia mengaku bangga karena Indonesia mampu bergerak lebih cepat.
Badan Gizi Nasional (BGN) memperingati Hari Ulang Tahun yang pertama dengan mengusung tema “Gizi Lengkap, Anak Sehat dan Kuat, Bangsa Maju: Setahun Melangkah Menuju Masyarakat Sejahtera"
Presiden Prabowo Subianto menyatakan, sudah 20 juta anak sekolah mendapat Makan Bergizi Gratis (MBG). Jumlah tersebut termasuk ibu hamil, ibu menyusui yang ada di berbagai wilayah.
Dadan kemudian menjelaskan Rp8,2 triliun yang digelontorkan untuk MBG itu difokuskan untuk mengintervensi asupan gizi kepada anak-anak sekolah dan ibu-ibu hamil di berbagai daerah Indonesia.
Pemerintah terus mengakselerasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sebagai wujud komitmen membangun generasi sehat, aktif, dan produktif
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana intens berkoordinasi untuk mempercepat pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan fokus utama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
Nezar Patria menyatakan pemanfaatan teknologi digital menjadi satu-satunya cara efektif untuk mengelola program berskala nasional yang menyasar hingga 82 juta anak pada akhir 2025
Badan Gizi Nasional (BGN) mengumumkan penerima manfaat makan bergizi gratis (MBG) telah menjangkau hampir tujuh juta orang. Jumlah ini tercatat per pekan pertama Juli 2025.