Thailand mengalami hujan lebat yang belum pernah terjadi dalam berabad-abad di Distrik Hat Yai, Provinsi Songkhla, dengan gambar satelit menunjukkan bahwa distrik tersebut sempat terendam banjir setinggi 2 hingga 3 meter. Hingga Selasa (2/12), banjir tersebut telah menelan 180 korban jiwa di negara tersebut, dengan 142 di antaranya berada di Hat Yai.
Di Indonesia dan Sri Lanka, jalan-jalan yang terendam banjir dan jembatan-jembatan yang putus telah memotong akses ke desa-desa terpencil, dengan cuaca buruk memperparah situasi. Di Thailand, kerugian materi akibat bencana ini diperkirakan mencapai sekitar 40 miliar baht (1 baht = Rp519).
Saat ini, Asia mengalami pemanasan hampir dua kali lipat lebih cepat dibandingkan rata-rata global, memicu cuaca ekstrem yang lebih sering dan menimbulkan dampak besar bagi perekonomian, ekosistem, dan masyarakat di kawasan itu, menurut Organisasi Meteorologi Dunia.
Foto yang diabadikan pada 1 Desember 2025 ini menunjukkan area yang terendam banjir di Colombo, Sri Lanka. (Xinhua/Gayan Sameera)
BANTUAN SEDANG DISALURKAN
Dalam pidatonya kepada masyarakat pada Minggu (30/11) malam waktu setempat, Presiden Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake menyerukan solidaritas internasional. Sementara itu, pihak berwenang Indonesia juga melaporkan kelangkaan bahan bakar dan keterbatasan akses transportasi, yang terus menghambat upaya evakuasi.