CARAPANDANG – Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyatakan sub-varian baru Omicron mendominasi penyebaran Covid-19 di Indonesia sejak Januari 2025. Menurut Dicky, varian Delta dan Kappa telah lenyap dan kini turunan Omicron menunjukkan mutasi lonjakan protein.
Mutasi ini membuat virus tersebut menjadi lebih mudah menginfeksi dan cepat menular. Dicky memperkirakan sub-varian Omicron yang beredar ini tidak akan lebih mematikan.
"Varian recombinant ini biasanya di antara turunan Omicron itu ada yang saling bersilang, semacam kawin dan membuat varian (baru-red) itu bersirkulasi," ucap Dicky dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Jumat (13/6/2025).
Dicky menyampaikan vaksinasi terbukti efektif dalam menekan replikasi virus pada orang yang divaksinasi. Tekanan ini mencegah mutasi virus tersebut menjadi lebih parah dan fatal.
Menurut Dicky, efektivitas vaksin berlaku pada semua varian yang muncul. Ia menekankan penerapan 5M sebagai strategi pencegahan.
"Saat ini lebih didorong upaya 5M ini. Kapan saya harus memakai masker kapan tidak, itu harus dianalisa sendiri," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat mengikuti langkah sederhana ini guna memutus rantai penularan. Ia menyebut replikasi virus sebagai penyebab kembalinya Covid-19 karena, secara alami, virus RNA SARS-CoV-2 bermutasi cepat.