Rekor ke empat adalah penguatan enam hari beruntun. Harga emas terbilang jarang menguat enam hari beruntun. Terakhir kali, harga emas menciptakan rekor enam hari beruntun adalah pada awal April 2025 di mana menjadi awal perang dagang.
Harga emas naik lebih dari 1% pada perdagangan Selasa, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di atas US$3.500 per troy ons, didorong oleh investor yang makin agresif dalam memburu logam mulia di tengah meningkatnya keyakinan akan penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) dan risiko politik serta ekonomi yang masih ada.
"Pasar emas memasuki periode musiman yang kuat untuk konsumsi, ditambah dengan ekspektasi penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan September. Kami terus memperkirakan rekor tertinggi baru," ujar Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered Bank.
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed 17 September hampir 92%. Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya diuntungkan dalam lingkungan suku bunga yang lebih rendah.
Para analis mengatakan rekor emas tahun ini telah didukung oleh pembelian berkelanjutan oleh bank sentral, diversifikasi dari dolar AS, permintaan safe haven yang kuat di tengah ketegangan geopolitik dan perdagangan, serta pelemahan dolar secara luas.