Beranda Kesehatan Kesalahan yang Sering Dilakukan Ketika Memilih Suplemen Vitamin D

Kesalahan yang Sering Dilakukan Ketika Memilih Suplemen Vitamin D

Para peneliti dari University of Surrey, John Innes Centre, dan Quadram Institute Bioscience melalui sebuah studi yang dilakukan menemukan beberapa kesalahan yang sering masyarakat lakukan ketika sedang memilih suplemen vitamin D.

0
istimewa

Jika anda khawatir tentang pencapaian target asupan anda, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional tentang memulai suplemen. Mereka bahkan mungkin memiliki rekomendasi untuk anda tentang suplemen mana yang bisa didapatkan di apotek atau toko bahan makanan.

Dan bagi siapa pun yang mengikuti pola makan vegan atau nabati, ada kabar baik: vitamin D3 vegan yang terbuat dari lumut kerak, sumber alami non-hewani tersedia dan bekerja lebih seperti D3 tradisional.

Penelitian ini juga memperkuat apa yang telah diisyaratkan oleh studi-studi yang lebih kecil selama bertahun-tahun, di mana vitamin D3 tampaknya merupakan bentuk vitamin D yang lebih efektif untuk menjaga kadar vitamin D yang sehat dalam tubuh.

Penurunan kadar D3 yang konsisten setelah suplementasi D2 menunjukkan bahwa kedua bentuk tersebut tidak bekerja dengan cara yang sama, dan keduanya tidak boleh dianggap dapat dipertukarkan. Meskipun D2 masih dapat meningkatkan total vitamin D hingga taraf tertentu, analisis ini menunjukkan bahwa D2 juga dapat menyebabkan penurunan kadar D3.

"Hingga para peneliti memahami penyebabnya, masuk akal untuk mempertimbangkan D3 sebagai pilihan yang lebih andal bagi kebanyakan orang. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional jika anda mempertimbangkan untuk mulai mengonsumsi suplemen vitamin D atau ingin tahu apakah anda mengonsumsi suplemen yang tepat untuk kebutuhan anda," ujar mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here