Kemenangan di Motegi sempat dikaitkan dengan keputusan Ducati untuk menggunakan kembali beberapa komponen dari motor 2024, termasuk perangkat pengatur tinggi motor (rider height device) yang diuji lebih dulu di Misano. Namun, perubahan itu tidak cukup untuk mengatasi masalah performa jangka panjang.
Spekulasi bahwa kehadiran Marquez mempengaruhi konsistensi Bagnaia telah mencuat sepanjang musim. Namun, Bagnaia maupun pihak Ducati membantah hal itu.
“Awalnya saya agak khawatir,” ujar Bagnaia kepada Gazzetta dello Sport. “Dia selalu dikenal sebagai rekan setim yang sulit. Tapi justru, sejauh ini pengalamanku bersamanya sangat positif.”
Ducati juga menegaskan bahwa keduanya memiliki peran penting dalam strategi tim. “Pecco senang memiliki Marc sebagai rekan setim,” kata direktur olahraga Ducati Mauro Grassilli.
“Kami ingin keduanya berada di posisi yang tepat, dan kami akan membantu Pecco untuk kembali kompetitif.”
Meski performanya menurun, banyak pihak masih percaya Bagnaia mampu bangkit di sisa musim. Dengan tiga seri tersisa, sang juara dunia dua kali masih memiliki kesempatan membuktikan diri untuk bisa kembali merebut posisi tiga klasemen keseluruhan.