CARAPANDANG - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk memotong US$4,9 miliar (Rp80.5 triliun) bantuan luar negeri. Langkah ini diumumkan Gedung Putih pada Jumat (29/8/2025), dilansir dari CNA.

Pemangkasan itu menargetkan program di Departemen Luar Negeri dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Hal tersebut disampaikan Trump dalam surat resmi kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

USAID, yang merupakan lembaga bantuan kemanusiaan terbesar di dunia, semakin tergerus sejak Trump menjabat. USAID didirikan pada 1961 oleh Presiden John F. Kennedy.

Kini lembaga tersebut diintegrasikan ke dalam Departemen Luar Negeri setelah Menteri Luar Negeri Marco Rubio memangkas 85 persen programnya. Rubio menyambut baik langkah Trump, dengan alasan memberantas pemborosan dan penipuan.

Menurut dokumen pengadilan, dari total pemotongan baru ini, US$3,2 miliar (Rp52,5 triliun) berasal dari dana USAID. Penelitian di jurnal The Lancet sebelumnya memperkirakan pemangkasan USAID dapat menyebabkan lebih dari 14 juta kematian yang sebenarnya bisa dicegah.

Dari jumlah tersebut, sepertiganya adalah anak kecil. Selain bantuan kemanusiaan, dana sebesar US$838 juta (Rp13,7 triliun) untuk misi penjaga perdamaian PBB juga ikut dipotong.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, memperingatkan bahwa keputusan tersebut akan memperburuk situasi anggaran organisasi internasional tersebut. Ia menegaskan bahwa langkah ini akan semakin menantang kondisi keuangan mereka.