Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan konsekuensi menghancurkan bagi warga sipil di Gaza setelah pasukan Israel mengintensifkan serangan udara dengan frekuensi tinggi
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menilai bahwa pengakuan dunia kepada Republik Indonesia semakin nyata usai Presiden Prabowo Subianto berpidato di Sidang Umum Ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sekelompok pakar hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta FIFA dan UEFA untuk menangguhkan tim nasional sepak bola Israel dari kompetisi internasional.
Presiden RI Prabowo Subianto menuai respons positif dari para pemimpin dunia setelah menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) l setempat.
Sekelompok pakar hak asasi manusia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mendesak FIFA dan UEFA untuk menjatuhkan sanksi berupa pembekuan partisipasi Israel
Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, di lantai 27 Gedung Sekretariat PBB
Meski demikian, Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan membuka kedutaan besar untuk negara Palestina sampai syarat gencatan senjata di Gaza dan pembebasan seluruh sandera terpenuhi.
Sejumlah massa menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9) mengecam genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.
Para perwakilan melakukan pemungutan suara terkait sebuah draf resolusi dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di markas besar PBB di New York pada 18 September 2025. (Xinhua/Xie E)
Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada Jumat (19/9) menyatakan penyesalannya karena Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tetap tidak mampu menghentikan kekerasan dan penderitaan kemanusiaan di Jalur Gaza akibat veto berulang kali oleh Amerika Serikat (AS).