CARAPANDANG - Kedutaan Besar Jepang di Jakarta membuka penawaran beasiswa non-gelar kepada guru Indonesia untuk belajar di negara itu. Penerima beasiswa akan mendapatkan pelatihan dalam cara mengajar dan pembuatan rencana belajar-mengajar yang efektif selama satu setengah tahun.

Selain itu akan diberikan materi-materi pengajaran yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan para guru. Program ini akan berlangsung pada September/Oktober 2026 hingga Maret 2028.

Untuk memperoleh beasiswa ini, terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi para pelamar. Di antaranya warga negara Indonesia (WNI) yang lahir pada atau setelah 2 April 1991. 

Selain itu harus aktif mengajar di lembaga formal dan memiliki pengalaman mengajar minimal lima tahun pada 1 Oktober 2026. Setelah menyelesaikan studi di Jepang, mereka diwajibkan kembali ke Indonesia dan melanjutkan profesinya sebagai guru.

Selama belajar di Jepang para penerima beasiswa akan mendapatkan berbagai fasilitas. Misalnya biaya kuliah yang ditanggung sepenuhnya hingga program selesai, serta tunjangan hidup sekitar 143 ribu yen per bulan.

Penerima beasiswa juga mendapatkan tiket pesawat pergi pulang Indonesia-Jepang dan dibebaskan dari biaya pembuatan visa pelajar. Kedubes Jepang memastikan tidak ada ikatan dinas bagi para penerima beasiswa untuk guru tersebut.