CARAPANDANG - Uni Afrika menangguhkan keanggotaan Madagaskar setelah kudeta militer yang menggulingkan Presiden Andry Rajoelina. Militer Madagaskar mengumumkan bahwa Kolonel Michael Randrianirina akan dilantik sebagai presiden pada Jumat (17/10/2025).
Pengambilalihan kekuasaan dilakukan oleh unit elit CAPSAT hanya beberapa jam setelah parlemen memakzulkan Rajoelina. Pemakzulan tersebut terjadi akibat meningkatnya protes besar-besaran di seluruh negeri, dilansir dari The Guardian.
Rajoelina dilaporkan melarikan diri dari negara itu di tengah meningkatnya ketegangan politik. Krisis ini menjadi yang terburuk di Madagaskar dalam beberapa tahun terakhir.
Madagaskar kini menjadi bekas koloni Prancis terbaru yang jatuh ke tangan militer sejak tahun 2020. Negara tersebut mengikuti jejak Mali, Burkina Faso, Niger, Gabon, dan Guinea.
Kolonel Randrianirina, yang dikonfirmasi sebagai presiden oleh Mahkamah Konstitusi, menegaskan bahwa pengambilalihan ini bukanlah kudeta. Ia menyebut langkah tersebut sebagai bentuk tanggung jawab untuk menyelamatkan negara yang berada di ambang kehancuran.
Ia berjanji akan menggelar pemilihan umum dalam waktu 18 hingga 24 bulan. Saat ini, ia tengah mengadakan konsultasi untuk membentuk pemerintahan sipil baru.
Masa transisi akan diawasi oleh komite gabungan yang terdiri dari tentara, gendarmerie, dan kepolisian. Militer menyebut pelantikan Randrianirina akan dilakukan pada Jumat (17/10/2025) melalui sidang resmi Mahkamah Konstitusi.