Ia juga menyoroti sejumlah tantangan pengelolaan museum saat ini, antara lain keterbatasan tenaga profesional, kesenjangan kapasitas antarwilayah, keterbatasan pendanaan, serta rendahnya keterlibatan publik.
Menbud mendorong pengelola museum untuk membangun jejaring kerja sama, baik nasional melalui Asosiasi Museum Indonesia (AMI), maupun internasional, seperti ICOM dan INTERCOM.
Program-program semacam residensi kuratorial, riset kolaboratif, serta pengembangan koleksi bersama di situs-situs budaya seperti Sangiran, Borobudur, dan Muaro Jambi juga menjadi bagian dari strategi pemajuan.
"Di tengah era disrupsi, museum harus agile. Mengadopsi inovasi, memperkuat profesionalisme, dan membangun jejaring kolaborasi. Museum Indonesia harus menjadi rumah pengetahuan, benteng keberagaman, dan agen transformasi sosial," ujar Menbud Fadli Zon.