CARAPANDANG – Angklung merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bilah-bilah bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan. Alat musik ini berasal dari Jawa Barat, khususnya dari budaya Sunda, dan telah digunakan sejak ratusan tahun lalu.
Dalam eksistensinya, angklung tidak hanya bertahan sebagai alat musik tradisional, melainkan berkembang dan dimainkan dalam beragam pertunjukan modern. Sehingga menjaga warisan budaya ini bisa tetap hidup di tengah masyarakat.
Angklung bukanlah alat musik tradisional yang hanya memiliki satu jenis, melainkan memiliki ragam bentuk dan fungsi yang cukup banyak. Ada empat jenis angklung yang wajib Anda ketahui, melansir dari laman DITSMP Kemendikdasmen, berikut jenis-jenisnya.
1. Angklung DogDog Lojor
Angklung ini dapat ditemukan di sekitar Gunung Halimun, Jawa Barat. Rata-rata digunakan oleh masyarakat Kesepuhan Pancer atau kesatuan adat Banten Kidul.
Mereka menggunakan angklung untuk mengiringi ritual bercocok tanam pada tradisi Dogdog Lojor. Semenjak agama Islam masuk ke wilayah tersebut, kesenian Dogdog Lojor juga digunakan untuk mengiringi perkawinan dan khitanan.
Dibutuhkan enam instrumen dalam kesenian tersebut. Yaitu 2 buah dogdog lojor dan 4 buah angklung besar yang terdiri dari angklung gonggong, kingking, panembal, dan inlock.
2. Angklung Kanekes
Angklung Kanekes bisa ditemukan di daerah Banten. Alat musik ini dimainkan oleh masyarakat Kanekes, Baduy untuk mengiringi ritus bercocok tanam.
