CARAPANDANG – Hubungan antara Kementerian BUMN dan Danantara berjalan sangat baik, baik secara institusional maupun personal.
Demikian disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.
Erick mengatakan bahwa Rosan Roeslani dan Doni Monardo memiliki pengalaman sebagai wakil menteri BUMN sehingga koordinasi berjalan lancar. Ia menjelaskan pendirian Danantara sebagai holding investasi merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo dalam menghadapi situasi ekonomi global yang tidak menentu.
"Visi Bapak Presiden jelas. Tadi disampaikan, memang dengan situasi yang sedang tidak menentu, diperlukan intervensi yang berbeda. Kalau kita lihat data-data investasi, semua negara memerlukan investasi untuk membuka lapangan pekerjaan," ujar Erick seperti dilansir Republika.co.id.
Ia juga membandingkan inisiatif tersebut dengan pendirian Sovereign Wealth Fund di Singapura pada era 1980-an, yang memulai proyek besar berupa kawasan industri kimia. Erick menilai, upaya akselerasi pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan sejumlah terobosan.
Erick berharap publik memberikan waktu bagi Danantara untuk bekerja. Ia menyampaikan bahwa kinerja Danantara baru dapat dilihat setidaknya dalam kurun waktu satu tahun ke depan.