MoU tersebut nantinya mencakup berbagai bidang seperti museum, industri budaya kreatif, perfilman, pengembangan kapasitas di bidang kebudayaan, pelatihan dan pendidikan seni, residensi, pertukaran kebudayaan, dan bidang lain yang menjadi prioritas bersama kedua negara.
Dalam pertemuan itu, Fadli juga memperkenalkan keberhasilan film Indonesia di panggung internasional, termasuk film “Renoir”, sebuah produk kolaborasi antara sineas Indonesia, Jepang, Prancis, Singapura, dan Filipina, yang masuk dalam kompetisi utama di Festival Film Cannes, dan film animasi “Jumbo”, yang telah menembus 10 juta penonton.
“Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Kebudayaan berkomitmen membangun ekosistem film yang tangguh melalui kolaborasi dengan seluruh pihak, termasuk melalui skema Public Private Partnership (PPP), sehingga dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ujar Fadli.
Menurutnya, sektor industri budaya kreatif adalah satu bidang yang menarik dalam hubungan Indonesia dan Prancis. Kedua negara menaruh minat dan komitmen yang sama dalam membangun kolaborasi seperti melalui produksi film bersama, pelatihan, residensi, dan berbagai kegiatan pembinaan bagi para pelaku seni.