Beranda Berita NU Harus Menjaga Perannya sebagai Penuntun Umat dalam Kehidupan Beragama

NU Harus Menjaga Perannya sebagai Penuntun Umat dalam Kehidupan Beragama

Menurut Hendri keputusan islah tersebut merupakan keputusan yang tepat dalam menjaga keutuhan organiasi.

0
Istimewa

CARAPANDANG – Analis komunikasi politik Hendri Satrio menanggapi keputusan islah antara Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Ketegangan internal di tubuh PBNU ini berhasil dicairkan dalam pertemuan yang dimotori para Masyayikh dan Mustasyar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis, 25 Desember 2025. Dan mengahasilkan jalan keluar kedua belah pihak bersepakat menggelar Muktamar Ke-35 Nahdlatul Ulama secara kolektif, dengan melibatkan para sesepuh dan elemen NU demi menjaga keutuhan jam’iyyah.

Menurut Hendri keputusan islah tersebut merupakan keputusan yang tepat dalam menjaga keutuhan organiasi. Dia dengan singkat mengatakan NU sebagai ormas keagamaan harus kembali meneguhkan jati diri dan fokus pada khidmah keumatan.

“Satu saja pesannya, kalau ormas keagamaan ya setia dan loyal saja di urusan agama. Karena ormas keagamaan itu mengikuti umat, bukan sekadar masyarakat. Orang-orang yang mau belajar agama,” kata Hendri, Jumat, 26 Desember 2025.

NU sebagai orgas keagamaan terbesar di Indonesia harus mampu menjaga marwah organisasi. Dan NU  harus menjaga perannya sebagai penuntun umat dalam kehidupan beragama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here