CARAPANDANG – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya pemerataan layanan operasi bypass janting di Indonesia. Ia menyampaikan, pemerintah mentargetkan 2027 layanan operasi bypass jantung merada di Indonesia.
Menurutnya, pemerintah berkomitmen memastikan layanan kesehatan bisa diakses oleh seluruh rakyat Indonesia, dengan kualitas baik dan harga terjangkau. "Salah satu transformasi kesehatan ingin kita lakukan adalah agar semua rakyat Indonesia mendapatkan layanan kesehatan dimanapun mereka berada," ujar Budi dalam acara 'The 2nd International Conference on Advancing Postgraduate Medical Education (PGME)' di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Budi menyebutkan, pasca pandemi Covid-19, pemerintah memetakan masalah kesehatan utama yang perlu ditangani, salah satunya adalah penyakit jantung. “Jantung ini di akhir 2022, kita memiliki sembilan provinsi yang bisa melakukan operasi bypass,” ujarnya.
Namun, ia mengungkapkan masih banyak masyarakat yang harus menunggu hingga 18 bulan untuk mendapatkan operasi bypass jantung. "Banyak masyarakat yang sudah pernah dibypass harus menunggu enam sampai 18 bulan untuk bisa mendapatkan akses operasi bypass," ujar Budi.
Budi menjelaskan, kondisi ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah provinsi yang memiliki fasilitas untuk melakukan operasi tersebut. "Dari 34 provinsi, antrian untuk operasi bypass hanya tersedia di sembilan provinsi, dan ini yang menjadi tantangan kita," kata Budi.