CARAPANDANG – Pemerintahan Presiden Prabowo masih dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan yang besar dan harus segera mencari jalan keluarnya.  Jika ini terus dibiarkan, maka tingkat kepercayaan publik terhadap kemampuan kinerja pemerintahan Prabowo akan terus tergerus.

Persoalan yang harus segera diatasi adalah terkait ketersediaan lapangan kerja. Pasalnya masalah ini menjadi kecemasan yang terus dihantui oleh rakyat Indonesia. Janji 19 juta lapangan pekerjaan pun belum terlihat progresnya.

Selain itu, publik menilai bahwa pemerintahan Presiden Prabowo kurang cakap dalam menjawab permasalahan lingkungan. Padahal dua hal tersebut telah ditegaskan dalam Asta Cita sebagai janji utama kepada publik.

“Ketersediaan lapangan kerja masih menjadi kecemasan utama masyarakat, sementara kebijakan lingkungan justru menunjukkan kontradiksi,” ujar Pengamat Politik Politika Research & Consulting (PRC), Nurul Fatta, Minggu,  28 Desember 2025.

Nurul menilai pemerintahan Prabowo tidak serius dalam menjawab persoalan lingkungan. Justru kebijakan Presiden Prabowo menambah masalah lingkungan. Hal tersebut dapat dilihat dari rencana Prabowo yang akan memperluas perkebunan sawit di wilayah Papua. Menurutnya kebijakan tersebut berisiko memperparah deforestasi.

“Kebijakan ini menunjukkan ketidaksensitifan terhadap krisis lingkungan,” tegasnya.