Presiden AS Donald Trump menyambut baik "akhir" dari perang Israel di Gaza yang berlangsung selama dua tahun saat gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, memasuki hari keempat.
Tindakan Israel sangat jauh dari nilai-nilai kemanusian. Sebab sudah jelas armada tersebut membawa bantuan medis, pangan, serta relawan internasional untuk mendukung rakyat Palestina yang tengah mengalami krisis.
Foto yang diabadikan di Jalan Rashid, jalur pesisir di Gaza City bagian barat, menunjukkan seorang anak Palestina dari Jalur Gaza utara yang mengungsi ke selatan di tengah operasi militer besar-besaran Israel di Gaza City pada 18 September 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Bulan Sabit Merah Mesir (Egyptian Red Crescent/ERC) dalam sebuah pernyataannya menyebutkan bahwa Mesir mengirimkan konvoi bantuan kemanusiaan berskala besar yang mengangkut hampir 3.000 ton pasokan bantuan darurat ke Jalur Gaza.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk memotong US$4,9 miliar (Rp80.5 triliun) bantuan luar negeri. Langkah ini diumumkan Gedung Putih pada Jumat (29/8/2025), dilansir dari CNA.
Pengungsi Sudan menunggu keberangkatan di dalam truk relokasi yang berangkat dari Kota Tine di Chad timur menuju Iridimi, pada 26 Juni 2025. (Xinhua/Wang Guansen)
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menggandeng Mishr Al Kheir Foundation, Mesir, kembali mengirimkan 35.000 paket bantuan pangan secara bertahap menuju Gaza, Palestina, melalui gerbang Rafah.
TNI melalui Satgas Garuda Merah Putih-II berhasil mendaratkan bantuan logistik dengan metode air drop atau menjatuhkan dari pesawat untuk warga di Jalur Gaza, Palestina tepat pada perayaan HUT Ke-80 RI pada Minggu (17/8).
Para pengungsi Palestina menunggu untuk mendapatkan bantuan makanan di sebelah barat Gaza City pada 10 Agustus 2025. (Carapandang/Xinhua/Rizek Abdeljawad)