Survei yang dirilis pada Sabtu, 25 Oktober 2025 itu menjelaskan bahwa 52 persen responden menolak Netanyahu kembali maju, sementara 41 persen mendukung dan 7 persen tidak memiliki pendapat.
Hamas mengatakan kepala otoritas Israel sekaligus sosok penjahat perang, Benjamin Netanyahu, sedang berupaya mendorong perang dan menempatkan kawasan ke ambang kehancuran untuk menggambar ulang peta Timur Tengah demi mengejar fantasi mitos terkait “Israel Raya.”
Al-Thani menegaskan, PM Netanyahu harus diadili atas tindakan penyerangan tersebut, karena mengenai tubuh Qatar, meskipun yang menjadi sasaran adalah Hamas.
Foto yang dirilis oleh Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) pada 19 Mei 2025 ini menunjukkan sejumlah tentara Israel selama operasi di Jalur Gaza. (Carapandang/Xinhua/Pasukan Pertahanan Israel)
Layar laptop ini menunjukkan sebuah siaran konferensi pers Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada 11 Agustus 2025. Albanese pada Senin (11/8) mengatakan bahwa Australia akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dijadwalkan pada September mendatang. (Carapandang/Xinhua/Ma Ping)
Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana pemimpin otoritas Benjamin Netanyahu untuk mengambil alih kendali Gaza City, demikian disampaikan kantor Netanyahu, Jumat di platform X.
Kemenhut saat ini tengah memproses penetapan yang diajukan 17 komunitas masyarakat hukum adat di lima kabupaten untuk areal hutan seluas 70.688 hektare.
Kepala Otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, telah memutuskan untuk sepenuhnya menduduki Jalur Gaza dan memperluas operasi militer di wilayah kantong tersebut, menurut laporan media lokal pada Senin (4/8) malam waktu setempat.
Menurutnya, saat ini militer Israel telah membantu membuka akses distribusi bantuan. Sehingga laporan Internasional tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa kembali bertemu untuk kedua kali dalam minggu ini untuk melanjutkan pembahasan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Netanyahu boleh jadi berharap rentetan serangan tersebut bakal memantik reaksi berantai yang memicu kerusuhan dan berdampak pada penggulingan Republik Islam Iran
Pernyataan Netanyahu digambarkan oleh Hamas hanya sebagai manuver politik yang didorong oleh kemerosotan politik internal dan tekanan internasional yang meningkat.